Minggu, 01 April 2012

HARGA DIRI RENDAH ( HDR )


ASKEP HARGA DIRI RENDAH ( HDR )

A.      Definisi Harga Diri rendah
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).
Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).
Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.
Tanda dan gejala :
·                     Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
·                     Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
·                     Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
·                     Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
·                     Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.
( Budi Anna Keliat, 1999)

B.       Penyebab dari harga diri rendah
Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional. Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.

Tanda dan gejala :
o   Rasa bersalah
o   Adanya penolakan
o   Marah, sedih dan menangis
o   Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas
o   Mengungkapkan tidak berdaya
C.      Akibat dari harga diri rendah
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).
Tanda dan gejala :
§  Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
§  Menghindar dari orang lain (menyendiri)
§  Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat
§  Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
§  Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
§  Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
§  Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari.
(Budi Anna Keliat, 1998)

Selengkapnya Disini
Add caption

0 komentar:

Posting Komentar

™Beri Comment Anda Untuk Perubahan™

Posting Komentar

Template by : Rq Baraik-template.blogspot.com